Ketua BPPD NTB : Joki Cilik di Pacuan Kuda Bukan Eksploitasi Anak

Ketua BPPD NTB : Joki Cilik di Pacuan Kuda Bukan Eksploitasi Anak - GenPI.co NTB
Lomba pacuan kuda akan memeriahkan balapan internasional motocross atau MXGP Samota. (foto : ANTARA)

GenPI.co Ntb - Main Jaran atau pacuan kuda adalah tradisi di Pulau Sumbawa yang telah lama mengakarbudaya. Sejak dahulu tradisi ini turun-temurun dilaksanakan dan menjadi bagian dari hiburan masyarakat setempat. 

Begitupun dengan anak-anak sumbawa yang sangat dekat dengan kuda. Sehingga tak heran banyak dari mereka yang telah mahir menunggang kuda sejak usia muda.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB Ari Garmono menolak bila pacuan kuda ini disebut sebagai eksploitasi anak.

BACA JUGA:  Tradisi Pacuan Kuda dengan Joki Cilik di Desa Penyaring

"Jadi tidak tepat, menuduh adanya joki cilik sebagai bagian dari eksploitasi anak," katanya mengutip dari website Pemprov NTB.

Dia menilai tudingan yang beredar di media elektronik beberapa waktu yang lalu, seharusnya tidak mengacu pada momentum pacuan kuda dan penunggang kuda dalam iklan MXGP of Indonesia Samota Sumbawa 2022 itu saja. 

BACA JUGA:  Meriahkan MXGP Samota, Pemprov NTB Gelar Pacuan Kuda

Penunggang kuda atau joki dalam iklan tersebut, menggambarkan tradisi masyarakat setempat. Itu nilai kultur yang harus dihormati bersama.

"Inilah nilai-nilai kultur yang menjadi kekayaan daerah,"kata Ari.

BACA JUGA:  Sirkuit Pacuan Kuda Internasional Bakal Dibangun di Dompu

Setiap daerah memiliki tradisi masing-masing, termasuk di Sumbawa. Pacuan kuda tradisional yang juga dimiliki daerah lain di Indonesia, menjadi olahraga yang sangat diminati sejak dulu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya