Nyarang Ujan, Ritual Penangkal Hujan Masyarakat Sasak

Nyarang Ujan, Ritual Penangkal Hujan Masyarakat Sasak - GenPI.co NTB
Suparman saat menjalankan ritual Nyarang Ujan. Ia menutup satu siung Jahe menggunakan gelas.(febri/GenPi.co)

"Selama jahe yang ditutup dalam gelas itu tidak diganggu, InsyaAllah hujan tidak akan turun,” jelasnya.

“Namun jika sampai ada yang membuka atau menggesernya, biasanya hujan langsung tumpah," sambungnya.

Suparman menyebut, telah menjalankan kemampuanya ini selama lebih dari 25 tahun. Ia tak menjadikan kelebihannya ini sebagai profesi. Tujuan utamanya membantu warga.

BACA JUGA:  Wabup KLU Bangga Pemuda Ikut Jaga Budaya

Terutama sewaktu ada hajatan di musim penghujan. Kemampuan lainnya, ia pun sanggup memanggil hujan. "Bisa untuk menghalau hujan, bisa juga untuk memanggil hujan. Bisanya dipakai saat musim tanam,” tuturnya.

Konsep dasar dari ritual ini adalah memindah-mindahkan awan pembawa air hujan.(*)

BACA JUGA:  Tari Rudat, Kesenian Lombok yang Hampir Punah

Simak video menarik berikut:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya