Tabako, Kearifan Lokal di Pinggir Sungai Jangkuk

Tabako, Kearifan Lokal di Pinggir Sungai Jangkuk - GenPI.co NTB
Bangunan Rumah Lumbung khas Suku Sasak yang dibangun Program Kotaku Kementerian PUPR. Tabako menjadi simbol pembangunan tak harus meninggalkan kearifan lokal.(febri/GenPi.co NTB)

GenPI.co Ntb - Dahulu di kawasan ini kumuh. Penuh ilalang dan sampah. Sekarang disulap menjadi kawasan yang nyaman untuk bermain ataupun berdiskusi.

Warga di Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan mengenalnya dengan Tabako atau Taman Bako. Kawasan ini adalah Ruang Terbuka Hijau di pinggir Sungai Jangkuk.

Program Kotaku dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tahun 2020 yang menyulap wilayah pinggir sungai menjadi tertata. Oleh komunitas masyarakat, fungsi taman ini akan dimaksimalkan.

BACA JUGA:  Jelang Nataru, Stok Bahan Pokok di Kota Mataram Aman

Salah satu pentolan pecinta lingkungan, Zia Helmi mengatakan, komunitas yang mengajukan pembangunan kawasan pinggir sungai ini ke pusat. Permintaan saat itu hanya ingin kearifan lokal terjaga.

“Desain maupun yang mengerjakan kami tidak tahu. Pokoknya permintaan harus khas daerah,” katanya, Minggu (5/12).

BACA JUGA:  Tari Rudat, Kesenian Lombok yang Hampir Punah

Helmi melanjutkan, itulah kemudian yang membuat bangunan-bangunan di Tabako kental dengan gaya Rumah Lumbung. Karakter kearifan lokal ini pun seolah menjadi sarana sosialisasi kepada pengunjung.

“Anak-anak muda yang datang bertanya. Akhirnya mereka tahu, oh ini rumah khas Suku Sasak,” terangnya.

Ayah dua putra ini menambahkan, ke depan ia mempersiapkan Tabako ini tak hanya menampilkan kearifan lokal dari sisi bangunan. Sejumlah kesenian dan budaya lokal digelar di Tabako.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya