Kisah Legenda Peresean Selak Marong yang Jago di Arena

Kisah Legenda Peresean Selak Marong yang Jago di Arena - GenPI.co NTB
Direktur Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 Bambang Mei Finarwanto (paling kiri) bersama Politisi PDI Perjuangan Ruslan Turmuzi (dua dari kanan) saat menelusuri jejak pepadu Legenda asal Lombok, Selak Marong. (Didu For GenPi.co NTB)

"Jadi Selaq Marong tidak bisa bertanding siang hari. Karena matanya selalu melotot dan merah," ujarnya.

Amaq Buan mengatakan, ilmu megatmale yang dimiliki Selaq Marong didapat melalui mimpi. Dia tidak pernah berguru atau mencari ilmu untuk mendapatkan kesaktian.

Cucu keluarga Selaq Marong, Dayat, mengatakan kebiasaan Selaq Marong saat Peresean yaitu selalu memegang rotan bukan pada ujung atau pegangan rotan.

BACA JUGA:  Melihat Gendang Peresean, Bangkitkan Semangat Pepadu

"Selaq Marong selalu memegang rotan  pada bagian sedikit di tengah. Beliau sebenarnya tidak terlalu seni saat bertanding. Tapi kalau serangan kena lawannya, bahaya," ujarnya.

Dayat mengatakan pernah terjadi keributan saat Selaq Marong Peresean di Masbagik Lombok Timur. Saat itu dia menyerang lawannya hingga meninggal. Itu membuat terjadi kericuhan di arena.(*)

BACA JUGA:  Tiga Hari ke Depan NTB Masih Berpotensi Diguyur Hujan

Simak video berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya