Cerita Amaq Sinta Berduel dengan Empat Begal Bermodal Pisau

Cerita Amaq Sinta Berduel dengan Empat Begal Bermodal Pisau - GenPI.co NTB
Murtede alias Amaq Sinta pria asal Desa Ganti, Kabupaten Loteng yang bertarung melawan empat begal. (Wawan/GenPI.co NTB)

Salah satu begal dengan baju warna kuning mencoba melarikan sepeda motor milik Amaq Sinta, tetapi berhasil dikejar dan ditikam di bagian belakang.

Akibat kejadian yang berlangsung pada Minggu dini hari (10/4) sekitar pukul 01.00 Wita, dua begal meregang nyawa.

Keesokan harinya, Amaq Sinta mulai dimintai keterangan oleh penyidik. Pada Selasa (12/4), Amaq Sinta ditetapkan sebagai tersangka.

BACA JUGA:  8 Fakta Tentang Amaq Sinta Sang Pembunuh Begal

Atas dijadikannya Amaq Sinta sebagai tersangka menyulut keprihatinan warga dan mereka pun melakukan aksi di depan Mapolres Loteng pada Rabu (13/4). 

Aksi yang digelar para aktivis senior dan beberapa mahasiswa itu berbuah manis. Kurang dari 1x24 jam akhirnya Amaq Sinta diberikan penangguhan penahanan oleh Kapolres Loteng. 

BACA JUGA:  Kapolres Loteng Berikan Penangguhan Penahanan Amaq Sinta

"Saya sangat berterima kasih atas kepedulian teman-teman aktivis dan awak media," katanya, kepada GenPi.co NTB, Kamis (14/4).

Amaq Sinta tidak bisa membayangkan jika tanpa dukungan warga Loteng, khususnya para aktivis dan awak media bisa jadi dia masih ditahan. 

BACA JUGA:  Amaq Sinta Jadi Tersangka, Puluhan Orang Gedor Polres Loteng

Banyak warganet mengungkapkan keinginannya untuk berguru kebal ke Amaq Sinta. Ungkapan itu pun ditanggapi santai Amaq Sinta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya