Cerita Amaq Sinta Berduel dengan Empat Begal Bermodal Pisau

Cerita Amaq Sinta Berduel dengan Empat Begal Bermodal Pisau - GenPI.co NTB
Murtede alias Amaq Sinta pria asal Desa Ganti, Kabupaten Loteng yang bertarung melawan empat begal. (Wawan/GenPI.co NTB)

GenPI.co Ntb - Murtede alias Amaq Sinta warga Dusun Matek Maling, Desa Ganti, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) akhirnya keluar dari penjara Polres Loteng.

Dia pun menceritakan kisahnya melawan empat begal hingga membuat dua di antaranya tewas.

Sebelum berduel dengan empat begal, dia berencana menjenguk ibunya yang dirawat di salah satu rumah sakit di Lombok Timur.

BACA JUGA:  8 Fakta Tentang Amaq Sinta Sang Pembunuh Begal

Saat itu, Amaq Sinta mengendarai sepeda motor dengan membawa nasi dan air hangat sebagai menu sahur untuk keluarga yang sedang menunggu ibunya.

Karena sudah larut malam, sekitar pukul 00.30 Wita, Amaq Sinta membawa pisau untuk berjaga jika terjadi sesuatu di jalan.

BACA JUGA:  Kapolres Loteng Berikan Penangguhan Penahanan Amaq Sinta

Setelah dia berada di jalan Desa Ganti arah ke Lombok Timur, tiba-tiba di belakanganya sudah ada empat orang dengan dua sepeda motor mengikuti.

Amaq Sinta pun diadang dan ditanya oleh salah satu begal. 

BACA JUGA:  Amaq Sinta Jadi Tersangka, Puluhan Orang Gedor Polres Loteng

"Kamu mau ke mana?" kata begal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya