Cerita Amaq Sinta Berduel dengan Empat Begal Bermodal Pisau

Cerita Amaq Sinta Berduel dengan Empat Begal Bermodal Pisau - GenPI.co NTB
Murtede alias Amaq Sinta pria asal Desa Ganti, Kabupaten Loteng yang bertarung melawan empat begal. (Wawan/GenPI.co NTB)

"Saya mau ke rumah sakit," kata Amaq Sinta.

"Apa yang kamu bawa itu?" tanya Begal lagi.

"Saya membawa nasi dan air hangat," jawab Amaq Sinta.

BACA JUGA:  8 Fakta Tentang Amaq Sinta Sang Pembunuh Begal

Selesai bertanya, salah seorang begal pun menebas Amaq Sinta dengan parang dan mengenai bagian tangan.

Tidak terima atas perlakuan si begal, Amaq Sinta pun mengeluarkan pisau yang dia bawa.

BACA JUGA:  Kapolres Loteng Berikan Penangguhan Penahanan Amaq Sinta

Dia mengarahkan pisau ke bagian dada begal yang menggunakan baju warna hitam saat itu.

Dua begal lainnya mencoba mengeroyok Amaq Sinta. Satu begal lainnya hanya diam menunggangi motor. 

BACA JUGA:  Amaq Sinta Jadi Tersangka, Puluhan Orang Gedor Polres Loteng

Merasa tidak akan menang melawan Amaq Sinta karena tak ada bekas parang di tubuhnya meski dilakukan serangan bertubi-tubi, begal pun mulai ketakutan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya