Ritual Marek Madak, Menangkap Ikan Bersama

21 April 2022 15:03

GenPI.co Ntb - Ritual Marek Madak merupakan ritual budaya turun temurun masyarakat Sade Desa Rembitan, Kecamatan Pujut yang dilakukan di pantai Kuta Mandalika Lombok Tengah.

Ditengah perkembangan zaman serta digitalisasi saat ini, ritual Marek Madak masih dipertahankan oleh masyarakat Sade.

Dalam ritual Marek Madak, warga mendirikan tenda di sepanjang pantai Kuta.

BACA JUGA:  Peta Kapanca, Ritual Pernikahan Bima

Tradisi Marek Madak dilakukan bukan semata-mata untuk mencari ikan di laut kemudian dimakan secara bersama-sama. 

Lebih dari itu, Marek Madak dijadikan sebagai ajang silaturrahmi dan simbol rasa persaudaraan masyarakat Sade seperti yang telah ditinggalkan para leluhur.

BACA JUGA:  Menebus Kesalahan dengan Ritual Rebang Alung

Marek dalam bahasa Indonesia memiliki makna menginap. Sedangkan Madak adalah turun menangkap ikan.

Uniknya, para warga ini meski mendirikan tenda penginapan di pinggir pantai, mereka tidur tanpa alas maupun bantal.

BACA JUGA:  Begini Ciri Kelepon Kecerit Lombok

Sebelum turun menangkap ikan, masyarakat terlebih dahulu melakukan ritual tabur beras yang telah diseong (menggoreng tanpa minyak), kemudian dilemparkan ke laut dengan hajat untuk mendapat keberkahan.

Setelah itu, barulah para warga turun ke laut untuk menangkap ikan saat air laut surut.

Lokasi ritual Marek Madak harus dilakukan di pantai Kuta Mandalika. Sebab, konon nenek moyang mereka melakukan ritual Marek Madak di pantai Kuta.

Masyarakat Sade melakukan ritual Marek Madak ini setiap tahun pada bulan keempat dan kelima penanggalan Sasak. 

Ritual Marek Madak ini dilakukan selama tiga hari, setelah itu mereka akan pulang kembali tanpa membawa ikan hasil tangkapan laut.

Redaktur: Febrian Putra Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB