"Untuk itu, perlu dilakukan audit rutin, khususnya terkait dengan standar operasional dan prosedur (SOP) keamanan maupun keselamatan wahana yang ada di tempat-tempat wisata," katanya, kepada GenPi.co NTB, Minggu (8/5).
Audit rutin tersebut perlu dilakukan agar diketahui secara pasti perkembangan dan pelaksanaan SOP di tempat wisata.
Terlebih, SOP wahana permainan dan spot lainnya apakah sudah dioperasionalkan dengan benar atau tidak oleh pengelola.
BACA JUGA: Pesona Khazanah Ramadan untuk Memperkuat Branding Pariwisata NTB
Dengan audit ini, diharapkan dapat diketahui, apakah SOP keamanan dan keselamatan sudah berjalan dan dipenuhi oleh pengelola tempat wisata dan itu berlaku untuk seluruh wahana yang ada di semua tempat wisata.
Misalnya, konstruksi wahana perosotan tersebut apakah masih aman dan layak untuk dioperasionalkan atau tidak.
BACA JUGA: MotoGP Jadi Simbol Kebangkitan Pariwisata di Indonesia
"Kalau mereka menggunakan wahana air apakah sistem keamanannya cukup, peralatan pengamanan sudah memadai. Yang seperti ini penting untuk kita evaluasi bersama," ujarnya.
Dia berharap, peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi dikemudian hari. Prosedur keselamatan pengunjung tidak bisa untuk disepelekan.
BACA JUGA: KSP Sebut MotoGP Bangkitkan Pariwisata NTB
Dia menegaskan, hal ini harus menjadi prioritas perhatian para pihak. Demikian juga kepeda para pengunjung wahana juga harus mentaati semua tata tertib serta SOP di saat mengunjungi wahana sesuai peraturan yang telah ditetapkan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News