Kisah Perajin Gantungan Kunci Binaan BRI Ikut Pameran Di Tengah KTT ke-42 Asean Labuan Bajo

Kisah Perajin Gantungan Kunci Binaan BRI Ikut Pameran Di Tengah KTT ke-42 Asean Labuan Bajo - GenPI.co NTB
Aneka produk usaha mikro, kecil dan menengah, baik kerajinan kain tenun hingga gantungan kunci resin dipajang apik di lapak dalam pameran UMKM. Foto: BRI

Dia memproduksi setidaknya sekitar 100 buah gantungan kunci yang dibanderol seharga Rp40 ribu per biji.

Dalam menjalani roda usahanya, Bastian sempat mengalami kesulitan. Dia perlu meningkatkan produksinya, tetapi di satu sisi alat kerja dan tempat usaha terbatas. Akhirnya dia memberanikan diri mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Kantor Cabang BRI Labuan Bajo.

Usai mengajukan usulan pembiayaan, BRI mengucurkan KUR kepada Bastian. Dia pun mulai melengkapi alat kerja dan memperluas tempat usahanya. 

BACA JUGA:  Desa BRILiaN 2023 Kembali Bergulir, BRI Target 1.000 Desa Diberdayakan

Dengan permodalan dari BRI, kini Bastian bisa memproduksi 200 buah gantungan kunci per bulan.

Meski hanya menyasar pasar lokal, produk buatan Bastian diminati oleh wisatawan mancanegara. 

BACA JUGA:  Hadapi Tantangan Digitalisasi, BRI Terus Perkuat Kapabilitas Talenta Digital

Dia pun merasa perlu meningkatkan kualitas produksi. Pada 2022, dia kembali mendapatkan dukungan permodalan dari BRI. 

Dana pembiayaan itu dimanfaatkannya untuk membeli alat kerja tambahan dan bahan baku dari luar daerah.

BACA JUGA:  BRI Sediakan Fitur Optimalisasi Transaksi Valas via BRImo, Makin Lengkap

Manfaat pembiayaan BRI bagi pengembangan usaha skala UMKM sangat dirasakan oleh Bastian. Dalam proses pengajuan hingga pencairan pembiayaan, Bastian mengaku BRI tidak pernah mempersulit. Bunga KUR BRI yang sangat ringan dirasakan Bastian sehingga dia tidak terbebani dengan pinjaman tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya