Penting Gambus, Cara Orang Sasak Merayu Tuhan

Penting Gambus, Cara Orang Sasak Merayu Tuhan - GenPI.co NTB
Muhammad Arsyad Nur Kholis bersama Penting Gambus Sasak kesayanganya. (febri/GenPI.co NTB)

“Karena lebih kencang dan pendek, senar tersebut menghasilkan bunyi 'ting-ting'. Itu sebab alat musik ini dinamakan penting," terangnya.

Dahulu para nelayan Sasak sering kali melaut sendiri. Karenanya mereka akhirnya menemukan cara menghibur diri dengan melantunkan puja puji kepada Sang Pencipta.

Sembari diiringi lantunan nada penting. Awalnya Penting Sasak hanya menggunakan satu senar saja.

BACA JUGA:  Top, Sabtu Budaya Diapresiasi Kemendibudristek

Baru sekitar tahun 1.800  barulah alat musik ini bertransformasi bentuk menjadi seperti saat ini dan menggunakan tujuh dawai.

Perubahan itu akibat pengaruh masuknya peradaban Melayu yang membawa kesenian orkes sampai ke Lombok.

BACA JUGA:  Nyarang Ujan, Ritual Penangkal Hujan Masyarakat Sasak

“Maka Penting berubah bentuk dan namanya bertambah menjadi Penting Gambus Sasak," papar pemuda yang kini aktif juga sebagai Kaprodi Sendra Tasik Universitas NU tersebut.

Bukti lain yang menguatkan keberadaan alat musik ini dari sisi historisnya adalah, ditemukanya relief Penting Sasak pada salah satu bagian dari dinding Candi Borobudur.

BACA JUGA:  Rebo Bontong, Tradisi Mandi Bersama Suku Sasak

Penemuan itu meruapakan bagian dari hasil penelitian Tim Cagar Budaya Sound Of Borobudur yang digawangi oleh Trie Utami dan Purwacaraka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya