Minim Dipelajari Generasi Muda, Kesenian Cilokaq Makin Sekarat

Minim Dipelajari Generasi Muda, Kesenian Cilokaq Makin Sekarat - GenPI.co NTB
Penampilan musik Cilokaq Lombok di IMEX 2022 di Ubud, Bali. Semakin sedikit generasi mud ayang tertarik belajar alat musik ini. (foto : ANTARA)

GenPI.co Ntb - Musik tradisional Suku Sasak, Cilokaq kian di ujung senja. Sebabnya, tentu saja minimnya generasi muda yang tertarik pada alat musik ini.

Tak banyak anak muda tertarik mempelajari kesenian yang merupakan gabungan instrumen petik, gesek, dan tiup.

"Perkembangan Cilokaq mulai sekarat di Lombok, musik ini mulai dipinggirkan. Untuk itu salah satu cara agar Cilokaq ini diketahui masyarakat itu dengan cara mengekspos di media," kata Muhammad Nazarudin Munir pelaku musik tradisional Cilokaq.

Hal ini disampaikan dalam diskusi di Halaman Belakang Kantor Antara NTB dengan tema "Musika Hibrida, Denting Dawai Penting Kini, Music Cilokaq ala Zero to Heroes & Friends"di Mataram, Kamis (19/5).

Dari segi popularitas sendiri, kata dia, keberadaan musik pesaing Cilokaq seperti Kecimol yang saat ini lebih populer di Pulau Lombok.

BACA JUGA:  Pemkot Mataram Sambut Baik Pelonggaran Masker

"Sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi grup musik Cilokaq," katanya.

Menurut pria yang akrab disapa Zero ini,  padahal kata Kecimon atau Kecimol itu sendiri merupakan singkatan dari Kesenian Cilokaq Modern.

Artinya kecimol itu modifikasi dari Cilokaq dengan ditambahkannya instrumen-instrumen musik yang lain.

"Dulu instrumen dari Cilokaq dalam Kecimon seperti Penting ini masih dipakai, tapi sekarang sudah tidak dipakai lagi," terangnya.(*)

BACA JUGA:  Dewan Protes, Kemantapan Jalan di NTB Tak Sesuai Realita Lapangan

 

Heboh..! Coba simak video ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya