Naskah yang dibaca adalah hikayat-hikayat seperti hikayat Nabi-nabi (Qishasul Ambiya), Qamaruzzaman Nabi bercukur, Ali Hinafiyah, (yazid) dan lain sebagainya.
Pembacaan hikayat ini disertai dengan lagu (istilah sasak: Kayat).
Kayat sasak sangat mirip dengan hikayat di Melayu.
BACA JUGA: Festival Budaya Bima Cara Mencintai Budaya Daerah
Pembacaan hikayat ini membutuhkan penejemah dan pendukung.
Pembacaan hikayat Melayu dalam bentuk syair disebut Nyair.
BACA JUGA: Tandang Mendet, Tarian Sakral dari Pulau Lombok
Kitab syair yang tekenal diantaranya adalah Siti Zubaedah, Saer kubur, dan Qammaruzaman.
Tradisi pembacaan naskah yaitu pepaosan, bekayat dan syaer, merupakan kegiatan yang erat kaitannya dangan upacara adat dan keagamaan.(*)
BACA JUGA: Tari Lenggo, Tarian Penyambut Tamu Kerajaan Bima
Jangan lewatkan video populer ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News