Seni Pepaosan Simbol Keberagaman di Lombok Barat

Seni Pepaosan Simbol Keberagaman di Lombok Barat - GenPI.co NTB
Prosesi Pepaosan. (Foto dokumen DIspar Lobar).

Pepaosan sendiri adalah simbol keberagaman. Di Lombok Barat, naskah sastra yang ditulis di atas daun lontar biasa disebut Takepan.

Jumlah keseluruhan tak kurang dari 3.700 buah, dengan beragam aksara dan bahasa. Naskah ini merupakan simbol keberagaman budaya yang berpadu menjadi satu.

Naskah sastra yang tertulis ini umumnya bercerita tentang kisah para raja, kajian agama, petunjuk ritual.

Kemudian petunjuk pergaulan muda-mudi, dan nasihat kehidupan.

Pepaosan dimainkan empat orang dengan mengenakan pakaian adat Suku Sasak. Orang pertama dinamakan pemaos (penembang).

Orang kedua disebut piteges (penerjemah). Orang ketiga disebut penyarub (penyambung), dan keempat disebut pemboa (pendengar).

Seperti halnya kesenian lain, dalam Pepaosan sesajen yang ditempatkan dalam sebuah wadah dari kuningan. Sesajen ini menemani prosesi Pepaosan.

Tembang yang disenandungkan dalam Pepaosan adalah hasil cipta, rasa, dan karsa, yang diatur dalam pola baris dan bait.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya