Ingin Pulang, Tak Tahu Rumahnya Sudah Hancur

Ingin Pulang, Tak Tahu Rumahnya Sudah Hancur - GenPI.co NTB
Seorang Ibu membagikan makanan ringan kepada anak-anak di pengungsian. Ada ratusan anak yang menjadi korban banjir bandang Kabupaten Lombok Barat, Kamis (9/12). (febri/GenPI.co NTB)

Beberapa ratus meter dari lokasi,  puluhan rumah hancur dihajar oleh banjir bandang. Empat rumah tertimbun tanah. 

Kepala Dusun Kekait Daye Yusran mengaku tengah memutar otak untuk membersihkan rumah dari lumpur dan batu.

Rumah-rumah yang tertimbun ini perlu melewati jalan setapak. Tak memungkinkan alat berat mencapainya.

BACA JUGA:  Kerugian Banjir Lombok Barat Diperkirakan Mencapai Rp 100 Miliar

Pekan lalu bersama pendamping keluarga harapan (PKH) Kecamatan Gunung Sari Zainuddin,  GenPI.co NTB bertandang ke lokasi pengungsian. Melihat dari dekat korban banjir bandang, Senin (6/12) lalu. 

Lokasi pengungsian tak begitu jauh dari perbukitan. Sekelilingnya pepohonan rimbun, hamparan sawah luas.

BACA JUGA:  TNI-Polri Bersihkan Sisa Banjir

Dapat dibayangkan bagaimana rasa dinginnya malam di pengungsian. Ditambah lagi saat hujan kembali turun. 

“Anak-anak ini menjadi prioritas di pengungsian yang ditangani pemerintah,” ujar Zainuddin.

BACA JUGA:  Perumahan Bhayangkara Lombok Barat Tenggelam

Kedatangan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memang menginstruksikan khusus kepada Pemprov NTB maupun Pemkab Lobar memberikan perhatian khusus kepada anak-anak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya