Pilu, Puluhan Honorer Adukan Nasibnya ke Anggota DPRD Loteng

Pilu, Puluhan Honorer Adukan Nasibnya ke Anggota DPRD Loteng - GenPI.co NTB
Puluhan nakes mengadu ke dewan atas kebijakan penghapusan honorer (Wawan/GenPi.co NTB)

"Kami ini ada yang 30 tahun mengabdi tapi belum juga ada kejelasan. Lebih-lebih mendapatkan informasi honorer akan dihapus," ujarnya.

Pihaknya berharap agar bisa diakomodir melalui Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK), kalaupun tidak bisa lewat rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Sumarni pun menceritakan bagaimana pihaknya saat pandemi Covid-19 merajalela dan para Nakes honorer selaku garda terdepan untuk turun ditengah lapangan dan membantu percepatan vaksinasi.

BACA JUGA:  Cerita Guru Honorer yang Nyambi Sewakan Alat Pendaki Gunung

"Saat itu orang tidak berani keluar dan kami ini dipaksa untuk harus keluar," jelasnya.

Diakui, gaji dan insentif yang diterima pun masih jauh dari kata layak atas apa yang telah dilakukan.

BACA JUGA:  Pencairan BPNT di Loteng, Begini Kata Dinas Sosial

"Kami juga menuntut bagaimana caranya agar sebagian dari APBD diberikan kepada para honorer yang sudah di SK-kan ini. Kami ingin merasakan APBD, mengingat saat ini di Loteng sudah berdiri sirkuit yang megah dan bandara internasional," paparnya.

Kepala BKPP Lalu Wardihan mengaku, sudah mendataan terhadap honorer di Loteng dan hasilnya sebanyak 6.576 honorer yang terdaftar.

BACA JUGA:  Segini Jumlah Hewan Kurban yang Disembelih Pemkot Mataram

Informasi yang diterima pihaknya, pada 2022 ini, untuk sementara jumlah kuota perekrutan CPNS sebanyak 109.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya