Dipastikan Hoax, Biaya Administrasi ATM BRI Rp150.000,

Dipastikan Hoax, Biaya Administrasi ATM BRI Rp150.000, - GenPI.co NTB
Pengumuman dari BRI tentang hoax biaya administrasi yang naik Rp150.000. (BRI For GenPI.co NTB)

GenPI.co Ntb - Salah satu modus kejahatan yang terbaru perbankan terjadi. Viral adanya perubahan biaya administrasi ATM BRI tidak lagi dikenakan Rp 6.500 per transaksi, melainkan Rp 150.000 per bulan dengan unlimited transaksi.

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto menyatakan, hal tersebut dipastikan tidak benar. Dikatakan, atas maraknya upaya penipuan tersebut, BRI tidak henti-hentinya mengimbau masyarakat, khususnya yang menjadi nasabah BRI untuk senantiasa berhati-hati.

“Waspada terhadap berbagai tindak penipuan kejahatan perbankan, termasuk dengan yang mengatasnamakan BRI,” katanya melalui rilis yang diterima GenPI.co NTB.

BACA JUGA:  Nelayan Harus Waspada, Kata BMKG Gelombang Pasang Tinggi Terjadi

Aestika menambahkan, BRI senantiasa mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati serta tidak menginformasikan kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI.

Termasuk memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan (nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP dsb.) melalui  saluran, tautan atau website dengan sumber tidak resmi dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

BACA JUGA:  Dinas Peternakan NTB Bantah Disebut Lambat Tangani PMK

Terdapat beberapa nasabah yang menjadi korban penipuan tersebut, salah satunya adalah viralnya potongan rekaman warga di Padang, Pariaman yang mendatangi unit kerja BRI karena menjadi korban penipuan, akibat memberikan user, password, dan OTP (One Time Password atau m-token) kepada pihak lain melalui link/tautan maupun jejaring pesan singkat.

BRI juga telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk segera menindak dan menangkap pelaku kejahatan perbankan tersebut, dengan melacak IP address para pelaku.

BACA JUGA:  Ini Persiapan Bandara Sultan Kaharuddin Menyambut MXGP

“Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, khususnya aparat penegak hukum untuk terus memantau, menyelidiki, dan menangkap pelaku kejahatan perbankan yang telah meresahkan masyarakat dan pihak perbankan,” tegas Aestika.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya