Dinas Peternakan NTB Bantah Disebut Lambat Tangani PMK

Dinas Peternakan NTB Bantah Disebut Lambat Tangani PMK - GenPI.co NTB
Salah satu pedagang ternak di Kota Mataram tengah menarik sapinya turun dari kendaraan. (foto : Antara)

GenPI.co Ntb - Penilaian Anggota DPRD Provinsi NTB terhadap gerak pemerintah yang lambat menangani wabah penyakit mulut dan kukuh (PMK) pada ternak dibantah oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi NTB.

Kepala Disnakkeswan NTB, drh Khairul Akbar mengaku bagian medis dan paramedis bergerak terus menangani PMK.

Khairul mengakui daerah kekurangan obat tetapi pihaknya masih mengusahakan bantuan obat dari pusat.

BACA JUGA:  Dewan Udayana Minta Pemprov NTB Cekatan Tangani Wabah PMK Ternak

"Pusat juga sudah recofusing anggaran sebesar Rp42 miliar untuk penanganan PMK," akunya dilansir dari ANTARA.

Untuk menindaklanjuti itu setiap saat Disnakeswan mengirim data kasus ke krisis center PMK 2022. Adapun usulan obat itu ia mengaku belum meminta secara tertulis namun permintaannya tetap disampaikan pada setiap pertemuan.

BACA JUGA:  Kapal Mati Mesin di Selat Lombok, Tim SAR Selamatkan Puluhan Bule

"Belum kita minta secara tertulis tetapi diminta secara lisan dalam pertemuan-pertemuan dengan pusat. Pusat juga dalam proses pembelian vaksin," ungkapnya.

Selain itu Disnakkeswan tidak bisa menggunakan BTT untuk pembelian obat mengingat status PMK di Lombok bukan status wabah.

BACA JUGA:  Dara Manis Ini Kini Jadi Presiden Baru Lombok FC

Berdasarkan data Disnakeswan NTB per 6 Juni 2022, kasus PMK Sapi mencapai 19.191. Yang masih sakit 10.767 ekor, sembuh 8.330 dan potong paksa 86 ekor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya