GenPI.co Ntb - Kerusakan sarana pendidikan seakan menjadi rutinitas tahunan di wilayah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Beberapa pekan lalu, SDN 2 Sukarara Loteng ambruk.
Sekitar pukul 03.00 Wita, Kamis (2/6) dini hari, giliran bangunan SDN Bilebante Kecamatan Pringgarata yang ambruk.
Beruntungnya bangunan ini ambruk di malam hari sehingga tidak ada korban jiwa. Di samping itu, pihak sekolah juga sudah jauh hari mengantisipasi kerusakan bangunan dengan tidak menempati ruangan belajar tersebut.
BACA JUGA: Anomali Cuaca, Begini Peringatan BPBD Mataram
Kepala SDN Bilebante, Sudirman mengatakan, bangunan sekolahnya sudah mulai lapuk sejak gempa 2018 silam.
Sejumlah tembok sekolahnya retak akibat gempa yang mengguncang pulau Lombok waktu itu. Masalah ini kemudian sudah dilaporkan kepala sekolah terdahulunya, tapi belum ada respons dari pihak pemerintah.
BACA JUGA: Pengurus PDI Perjuangan NTB Semangat Sebar 1.000 Bibit Pohon
Keretakan itu terus merembet hingga bangunan atasnya. Kayu bangunan atasnya yang mulai lapuk awalnya patah tapi belum sampai ambruk. Tapi lama kelamaan, bangunan sekolah itu akhirnya ambruk.
‘’Sudah empat bulan lebih kami tidak menempati ruangan yang ambruk ini,’’ katanya kepada GenPi.co NTB, Kamis (2/6).
BACA JUGA: Foto Syur Lewat Akun Palsu Terungkap Polres Mataram
Dia menyebutkan, bangunan yang ambruk ini adalah ruang belajar kelas II. Tetapi sejak bahan bangunan itu patah tahun 2021, pihaknya tidak berani menempati.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
