TGB pun tidak terlalu peduli pada eforia konten media sosial. Apalagi drama-drama tik-tokan. Namun hasil karyanya, akan menjadi legacy abadi.
"Seperti Bandara ZAM, KEK Mandalika, ITDC, SAMOTA, Islamic Center, Bypass BIZAM, Pembangun dan pengembangan Pelabuhan Lembar, Pelabuhan Badas, Pelabuhan Soekarno-Hatta Bima," bebernya.
Termasuk pula, Pelabuhan Telong Elong, Pelabuhan Bangsal, Pelabuhan Teluk Nara, Pelabuhan Tiga Gili, Pelabuhan Haji Lotim, Pelabuhan Lalar KSB, Pemeliharaan Jalan Raya Negara Trans Pulau Lombok dan Trans Pulau Sumbawa.
BACA JUGA: TGB : LGBT Harus Ditolak karena Bertentangan dengan Agama
Jalan Raya Provinsi se-NTB, RS Rujukan Pulau Sumbawa Manambai Abdulkadir, RSUP NTB, Balai Latihan Kerja NTB, Rumah Kemasan, Perpanjangan landasan pacu bandara Sumbawa dan Bima.
Dari kacamata Nurdin, TGB pemimpin yang tidak pernah menyederhanakan masalah, apalagi meremehkan lawan bicara.
BACA JUGA: Lolos 50 Besar ADWI, Dispar NTB Dampingi Dua Desa Wisata Ini
"Kita rindu pada pemimpin dengan moral etik tinggi. Yang dapat menjadi panutan, dan rujukan dalam mengurai berbagai benang kusut persoalan. Menjadi imam, tidak saja bagi istrinya, tapi juga bagi rakyat yang dipimpinnya," ujarnya.
"Pemimpin yang sudah selesai dengan urusan pribadi dan keluarganya, sehingga tidak lagi direpotkan oleh syahwatnya sendiri, apalagi dibebani dan terbebani oleh urusan pribadi istri, anak, dan bisnis keluarga," sambungnya.
BACA JUGA: 112 Orang PMI Mataram Kembali ke Kampung Halaman
Di ujung tulisan, Nurdin memberikan harapan khusus di usia emas untuk terus memberi kontribusi bagi negeri.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News