Menurutnya, jika pola pengadaan seperti ini, maka Kepala Desa yang menentukan siapa yang akan dapat menjadi bingung.
"Kasihan Kepala Desanya, dia tentu bingung Kadus mana yang akan diberikan karena tiap desa hanya diberikan jatah 30 persen," ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Loteng Lalu Pathul Bahri menegaskan bahwa randis Kadus ini juga untuk keperluan masyarakat.
BACA JUGA: Pendukung Ridwan Kamil Deklarasi di Loteng
Bilamana ada acara agama atau adat, maka masyarakat bisa meminjam randis tersebut ke Kadus yang bersangkutan.
"Randis itu akan kami berikan plat merah, jadi jangan coba-coba berani untuk menjualnya," tegasnya.
BACA JUGA: Inspektorat Loteng Luruskan Tak Mengaudit Kasus RSUD Praya
Terhadap Kadus yang belum mendapatkan randis, pihaknya meminta untuk bersabar untuk menunggu pengadaan selanjutnya.
"Pasti kami berikan, tapi ini modelnya bertahap. Mohon bersabar," pintanya.
BACA JUGA: Inspektorat Sebut Audit RSUD Praya Sudah Diterima Kejari Loteng
Jangan lewatkan video populer ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News