GenPI.co Ntb - Bagi Masyarakat Sasak, pasti akrab dengan ritual Mandi Safar atau sering disebut dengan Rebo Bontong.
Mandi safar ini merupakan salah satu ritual budaya yang ada di Gumi Sasak Lombok.
Mandi safar ini, seperti namanya dilakukan pada Bulan Safar tepatnya pada hari Rabu akhir bulan tersebut.
BACA JUGA: Festival Budaya Bima Cara Mencintai Budaya Daerah
Dalam hitungan masyarakat Sasak, bulan-bulan yang ada pada penanggalan hijriyah disebut juga dengan istilah bulan atas.
Masyarakat Sasak tradisi meyakini pada bulan Safar ini termasuk dalam kategori bulan keras bahle atau bulan roge reme.
BACA JUGA: Tandang Mendet, Tarian Sakral dari Pulau Lombok
Secara keyakinan kosmologis mereka melakukan ritual ini dengan maksud untuk dapat mengurangi bahle atau segala bentuk keburukan yang akan merugikan manusia.
Pada ritual ini, masyarakat biasanya menyajikan bubur beaq dan bubur puteq atau bubur tepung campur gula merah.
BACA JUGA: Tari Lenggo, Tarian Penyambut Tamu Kerajaan Bima
Sajian ini merupakan simbolisasi kebersamaan masyarakat untuk melawan setiap bala bencana yang mungkin terjadi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News