Berkunjung ke Desa Penujak, Pembuat Gerabah Pasar Ekspor

17 Mei 2022 10:00

GenPI.co Ntb - Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) terkenal sebagai salah satu desa penghasil gerabah tertua di pulau Lombok.

Gerabah hasil kerajinan masyarakat Desa Penujak di ekspor hingga ke luar negeri bahkan menembus pasar Eropa.

Gerabah dari Desa Penujak dapat dijadikan oleh-oleh atau cindera mata bagi para wisatawan yang berkunjung ke Lombok.

BACA JUGA:  Mengarak Bayi Kembar Beda Kelamin di Desa Sukarara

Bahan dasar pembuatan kerajinan gerabah adalah tanah liat yang sudah diberikan treatment khusus. Dari mulai pengambilannya di daerah perbukitan, lalu penjemuran hingga mulai membuatnya.

Setelah bentuk kerajinan gerabah yang diinginkan jadi dengan berbagai macam ukiran, langkah selanjutnya akan dilakukan pembakaran di wadah yang sudah disiapkan dengan tumbukan jerami sebagai bahan pembesar api.

BACA JUGA:  Puluhan Desa di NTB Masuk Kategori Tertinggal

Setelah beberapa jam pembakaran, lalu dibiarkan gerabah tersebut sampai tidak panas. Kemudian langkah terakhir adalah pemolesan agar lebih halus dan kinclong di seluruh bagian gerabah, lalu siap di pasarkan.

Kerajinan Gerabah di Desa Penujak tersebar di beberapa dusun. Di antaranya Dusun Adong, Tongkek, Kangi, Toro, dan Tenandon.

BACA JUGA:  Tiga Hal yang Perlu Diketahui Tentang Desa Wisata Tete Batu

Sebagai pusat Kerajinan gerabah di Penujak, kelima dusun itu sangat berdekatan. Jadi hanya butuh beberapa menit saja dengan jalan kaki untuk berpindah dari dusun Adong, Tongkek, dan Kangi.

Lain halnya dengan Dusun Toro dan Tenandon, butuh waktu beberapa menit dengan kendaraan untuk sampai ke sana.

Di beberapa dusun tersebut terdapat Art-Shop, sentral tempat penjualan hasil kerajinan Gerabah yang sudah jadi.

Deretan-deretan hasil kerajinan Gerabah akan menghiasi dan memanjakan mata dengan berbagai macam bentuk yang siap jadi oleh-oleh.

Ada kerajinan fungsional objek, seperti wajan, kursi, tempat taruh buah, cerek maling teko, asbak, pot bunga, mug, cangkir mini, dll. Serta non-funsional objek, seperti hiasan dinding, berupa tokek, kura-kura, guci, dan bentuk hiasan dinding lainnya.

Harganya pun cukup bervariasi, dari harga Rp 5 ribu sampai ratusan ribu. Tergantung besarnya, kerumitan bentuknya, dan cara membuatnya. Hal itu bisa mempengaruhi harga jualnya.

Selain itu, pengunjung atau para wisatawan tidak ditarik biaya tiket sepeserpun saat memasuki dusun tempat pembuatan gerabah, malah akan diajak untuk ikut terlibat dalam membuat kerajinan gerabah.

Nilai lebihnya lagi, pengunjung akan diajarkan dan mempraktikkan cara membuat gerabah.

Bila butuh penginapan di sekitar desa wisata gerabah Penujak, terdapat villa yang unik dan cantik yakni, villa Arkana Penujak.

Dilengkapi kolam renang dengan suasana yang sejuk khas pedesaan karena letaknya di area pematang sawah. Harga menginap permalam sekitar Rp 250 ribu dengan fasilitas lengkap dan nyaman.(*)

Redaktur: Febrian Putra Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB