GenPI.co Ntb - Bagi para pendaki Gunung Rinjani salah satu titik yang menjadi incaran adalah Danau Segara Anak.
Ada istilah, tak lengkap ke Gunung Rinjani tanpa berkemah di Danau Segara Anak.
Puncak Gunung Rinjani seolah menjadi dua titik yang sama-sama penting bagi pendaki.
Ya, harus menambah waktu bila ingin merasakan dua titik ini secara bersamaan.
Di Gunung dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini Danau Segara Anak bagaikan oase pelepas dahaga setelah berjam-jam berjalan kaki mendaki.
Walaupun perjalanan sangat melelahkan, namun akan terbayarkan setelah sampai.
Pemandangan yang ditawarkan cukup menakjubkan.
Salah satu keunikan dari tempat ini adalah adanya sebuah gunung yang terdapat di tengah-tengah danau.
Gunung ini dinamakan dengan Gunung Barujari.
Gunung berapi aktif ini muncul bersamaan dengan proses terbentuknya Segara Anak pasca letusan Gunung Rinjani Purba (Gunung Samalas) pada 1257 Masehi.
Dikutip dari situs Dinas Pariwisata Provinsi NTB, akibat dari letusan itu, tubuh Gunung Samalas runtuh dan kemudian membentuk kaldera raksasa dengan diameter sekitar 7,5 x 6 kilomter.
Sehingga tersisa puncak dengan ketinggian 3.726 mdpl, yang kini dikenal sebagai puncak Rinjani.
Segara Anak merupakan danau kaldera dengan gunung berapi aktif tertinggi di Indonesia, bahkan di dunia.
Hawanya begitu dingin, mencapai 15-18 derajat celcius, bahkan pada malam hari suhunya bisa anjlok menjadi 5 derajat celcius.
Selain itu sumber air panas dari Danau Segara Anak juga dipercaya masyarakat lokal berkhasiat menyembuhkan penyakit.
Biasanya ritual ini dilakukan di sumber air panas alami di hulu Sungai Kokok Putih.
Pada 1998, Segara Anak juga pernah diabadikan pada uang kertas dengan pecahan sepuluh ribu rupiah.(*)