Mengumpulkan 7 Mata Air Kehidupan untuk Ritual Ngayu-ayu

19 Juli 2022 09:00

GenPI.co Ntb - Ritual Ngayu-Ayu berlangsung yang digelar oleh masyarakat Sembalun di Kabupaten Lombok Timur berlangsung selama dua hari.

Di hari pertama, pengumpulan air dari tujuh sumber mata air yang mengalir dan dimanfaatkan masyarakat Sembalun.

Air didiamkan selama satu malam di rumah ketua adat.

BACA JUGA:  Aktivis Ini Heran, Utang Ketua PKB ke Gubernur NTB Besar Banget

Keesokan harinya dikumpulkan menjadi satu di makom yang terletak di sebelah barat lapangan Sembalun Bumbung.

"Tujuan dari pengumpulan air dari tujuh sumber mata air ini, merupakan simbol atas rasa syukur masyarakat Sembalun atas berlimpahnya hasil bumi di tanah Sembalun," cerita Mahli tokoh adat setempat.

BACA JUGA:  Ada yang Aneh di DAK SMA dan SMK Dikbud NTB, Ini Uraiannya

Hari kedua, kata Mahli, dimulai dengan acara penyembelihan kerbau yang dilakukan oleh kiai adat atau keturunannya. Karena tidak boleh dilakukan oleh selain keturunan mangku tersebut.

Kemudian kepala kerbau ditanam sebagai pendek bumi (Pasak bumi / pengaman) Desa Sembalun dari bala bencana. Dagingnya dimasak untuk makan bersama (Begibung).

BACA JUGA:  Ritual Ngayu-ayu, Wujud Syukur Panen yang Bagus di Sembalun

Setelah itu, digelar ritual Mafakin. dimana ritual ini para ketua adat membacakan bacaan selama prosesi penurunan bibit padi merah dari lembang sampai proses penyemaian.

"Lalu, masyarakat mengitari makom sebanyak sembilan kali putaran", kata Mahli.

Masing-masing mangku adat dan atau anaknya, menggendong air dari tujuh sumber mata air sebelum dikumpulkan menjadi satu di dalam makom.

Ritual adat Ngayu-Ayu berasal dari kata Ng= Ngumpulkan, A= Aik (Air), Y= Yaitu, U= Upacara, A= Adat Y= Yang U= Utama/pertama.

"Jadi Ngayu-Ayu maknanya mengumpulkan 13 mata air, dimana artinya upacara adat yang "Utama atau pertama", tutup Mahli.(*)

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB