Merasakan Sensasi Pedas dari Nasi Puyung Lombok

14 Mei 2022 12:00

GenPI.co Ntb - Salah satu kuliner khas masyarakat suku Sasak atau Lombok yang melegenda adalah nasi balap puyung.

Disebut nasi balap karena terinspirasi dari cucu Inaq Esun yang merupakan salah seorang pembalap yang sering memenangi perlombaan balapan di kampungnya.

Cucu Inaq Esun sering mentraktir teman-temannya di warung nasi puyung milik neneknya.

BACA JUGA:  Dinas Kesehatan Loteng Siagakan Tim Pengawas Makanan

Puyung sendiri merupakan nama desa yang berada di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah atau asal dari Inaq Esun.

Dari tangan Inaq Esun inilah lahir kuliner yang terkenal se-nusantara akan kepedasannya.

BACA JUGA:  Sejarah Makanan Legendaris Ayam Taliwang

Ciri khas dari nasi balap puyung dibungkus dengan daun pisang dan memiliki cita rasa pedas.

Adapun lauk dari nasi balap yang eksis sejak tahun 1970-an ini adalah ayam suwir dibalut sambal. Ada juga kedelai goreng dengan cita rasa renyah.

BACA JUGA:  Perhatikan Konsumsi Makanan Saat Mudik Lebaran

Meski saat ini sudah banyak membuka cabang, namun yang asli dapat ditemui langsung di Dusun Lingkung Daye, Desa Puyung.

Setelah Inaq Esun wafat pada 2011 lalu, usahanya itu dikembangkan oleh generasinya.

Selain terkenal akan nasi balapnya, Desa Puyung juga merupakan home industri tahu tempe.

Sedikitnya, ada 2 dusun di Desa Puyung yang keseharian masyarakatnya memproduksi tahu tempe.

Pengetahuan mengenai pembuatan tahu tempe ini kabarnya diajarkan oleh orang Cina yang sempat tinggal di Desa Puyung.(*)

Redaktur: Febrian Putra Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB