Melihat Tradisi Mengantar Jenazah di Lombok

13 Mei 2022 17:00

GenPI.co Ntb - Setelah pandemi Covid-19 di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) melandai, tradisi mengiringi jenazah pun kembali ramai.

Ramainya warga yang mengiringi jenazah menuju tempat pemakaman memang sudah dilakukan turun temurun oleh masyarakat suku Sasak.

Dalam tradisi ini sebagian besar diikuti oleh kaum lelaki. Meski sebagian juga ada perempuan yang merupakan keluarga dari yang meninggal.

BACA JUGA:  Balapan di Sirkuit Desa Lantan, Gubernur Siap Carikan Sponsor

Biasanya, saat tokoh agama, tokoh masyarakat, atau tokoh penting lainnya yang meninggal dunia maka akan diiringi oleh ribuan warga.

Adapun tradisi mengiringi jenazah menuju pemakaman ini dilakukan usai jenazah disalatkan.

BACA JUGA:  Awalnya Sakit, Dapat Kabar Berangkat ke Makkah, Langsung Sembuh

Di pulau Lombok, pemakaman kerap dilakukan usai shalat Zuhur dan Asar. Tergantung dari kesepakatan pihak keluarga.

Tradisi lainnya saat orang meninggal di pulau Lombok adalah belangar atau berkunjung ke rumah duka.

BACA JUGA:  Melihat Tradisi Kawin Culik di Lombok

Belangar umumnya dilakukan oleh perempuan dengan membawa beras.

Hal itu dilakukan sebagai wujud kepedulian terhadap sesama dan wujud belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan.

Adapun tradisi setelah jenazah dimakamkan adalah membaca surah yasin, zikir dan doa selama 9 malam berturut-turut di rumah duka.(*)

Redaktur: Febrian Putra Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB