Perang Topat, Cara Mengungkapkan Rasa Syukur

28 Desember 2021 23:00

GenPI.co Ntb - Perang topat merupakan tradisi masyarakat suku Sasak dalam bentuk upacara ritual.

Upacara ini dilakukan sebagai bentuk rasa terima kasih kepada sang pencipta, atas kemakmuran yang diberikan, seperti tanah yang subur dan hujan.

Upacara ritual ini dilakukan oleh masyarakat Suku Sasak setiap tahunnya, pada saat purnama keenam menurut kalender Sasak.

BACA JUGA:  Budaya Sasak Menjadi Benteng Sirkuit Mandalika

Atau sekitar bulan November-Desember di Taman Lingsar.

Setelah selesai pedande memuja, yaitu selama periode “Rokok Kembang Waru” sekitar pukul 17.30 waktu setempat.

BACA JUGA:  Barapan Kebo Sumbawa

Prosesi upacara ritual ini dapat dikatakan unik, karena dilakukan dengan cara saling melempar topat (ketupat).

Sehingga, tidak heran apabila upacara ritual ini diberi nama perang topat, karena peserta upacaranya saling melemparkan topat.

BACA JUGA:  Tari Kanja, Seni Beladiri yang Diperhalus

Perang topat ini menjadi salah satu acara yang digemari oleh wisatawan domestik maupun wisatawan asing.

Sebelum perang topat dimulai, biasanya banyak yang telah bersiap mengabadikan setiap momen penting yang terjadi di Lingsar.(*)

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB