Uma Lengge, Bangunan Multifungsi Suku Mbojo Warisan Leluhur

Uma Lengge, Bangunan Multifungsi Suku Mbojo Warisan Leluhur - GenPI.co NTB
Uma Lengge bangunan tradisional masyarakat Suku Mbojo yang sudah ada sejak ratusan tahun silam. (fofo : kemendikbud.go.id)

GenPI.co Ntb - Provinsi NTB terbagi menjadi tiga suku, Sasak, Samawa, dan Mbojo. Suku Mbojo sebutan untuk masyarakat asli yang berada di Dompu, Kabupaten Bima, dan Kota Bima.

Seperti halnya di suku Sasak yang memiliki bangunan tradisional yang kerap disebut Lumbung. Masyarakat Mbojo pun memiliki bangunan tradisional dikenal dengan nama Uma Lengge.

Bangunan ini sudah ada sejak beberapa ratus tahun silam. Dan menjadi identitas masyarakat Suku Mbojo.

BACA JUGA:  Terkait Joki Cilik, Ini Harapan Ketua Komisi Pacuan Kuda NTB

Uma Lengge bersal dari kata Uma berarti berarti rumah. Sementera Lengge berarti mengerucut atau pucuk yang menyilang.

Bangunan Uma Lengge berbentuk kerucut dengan menggunakan 4 batang kayu sebagai tiang penyangga.

BACA JUGA:  Disdag Mataram Temui Hiswana Migas Bahas Stok Elpiji Subsidi

Sementara pada bagian atapnya, terbuat dari tumbuh-tumbuhan alang-alang yang sekaligus menutupi tiga per empat bagian rumah sebagai dinding dan memiliki pintu masuk dibagian bawah atap.

Dibagian dalam terdapat langit-langit atau kerap disebut taja uma yang terbuat dari kayu lontar, serta lantai sebagai alasnya yang terbuat dari kayu pohon pinang atau pohon kelapa.

BACA JUGA:  Bantu IKM, Pemprov NTB HIP Jadi Proyek Strategis Nasional

Pada bagian tiang rumah juga digunakan kayu sebagai penyanggah, yang fungsinya sebagai penguat setiap tiang-tiang uma lengge.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya