Taring, Atap Begawe Masyarakat Sasak yang Dibuat Bersama-sama

Taring, Atap Begawe Masyarakat Sasak yang Dibuat Bersama-sama - GenPI.co NTB
Inilah bentuk taring atau atap yang digunakan masyarakat Sasak sebagai tempat menerima tamu (Wawan/GenPi.co NTB)

GenPI.co Ntb - Jiwa gotong-royong masyarakat Suku Sasak masih kental meski seiring perkembangan zaman. Sifat saling tolong menolong itu ditemui saat warga menggelar acara tertentu.

Dalam pembuatan Taring atau atap misalnya, mereka akan berbondong-bondong untuk membantu proses pembuatan.

Taring sendiri terbuat dari tumbuhan yang banyak ditemukan di Lombok, seperti halnya pohon pinang sebagai tiang dan daun kelapa sebagai atapnya.

BACA JUGA:  IJU Kritik Pemprov NTB yang Bermain Abu-abu di MXGP Samota

Daun kelapa tersebut dianyam sampai terbentuk rapat. Dibutuhkan ketekunan saat menganyam.

Waktu yang dibutuhkan untuk membuat taring pun tidak sebentar. Bahkan, bisa mencapai satu Minggu.

BACA JUGA:  Akhirnya Ternak di NTB Divaksin, Wagub Prediksi PMK Terkendali

Alat yang digunakan untuk mengikat pun terbuat dari potongan bambu yang diiris menyerupai tali pada umumnya.

Taring umumnya didirikan saat masyarakat suku Sasak akan menggelar acara, seperti berangkat haji, menikah, syukuran, sunatan dan lainnya.

BACA JUGA:  Beli Minyak Goreng Curah Gunakan NIK, Begini Kata Pemkot Mataram

Meksi seiring perkembangan zaman sudah banyak terop, namun masyarakat masih banyak yang memilih taring sebagai atap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya