Maulid Nabi di Bayan Lombok Utara, Perpaduan Budaya dan Syariat

Maulid Nabi di Bayan Lombok Utara, Perpaduan Budaya dan Syariat - GenPI.co NTB
Prosesi Maulid Nabi Muhammad di Bayan. (Foto : Dok. JPNN.com)

Dua hari setelah atau tepatnya pada 14-15 Rabi`ul Awal, digelar prosesi Maulid Adat Bayan.

Hari pertama, masyarakat adat Bayan pergi ke Kampu (desa asal masyarakat) mengantarkan hasil panen ke Inan Menik (ibu beras).

Inan Menik kemudian mengolahnya untuk dihidangkan kepada kyai, penghulu dan tokoh adat pada hari utama perayaan maulid atau biasa disebut mulud adat.

Inan Menik menandai dahi warga, dengan mamaq (sirih) saat upacara adat yang disebut menyembek.

Kemudian warga, membersihkan Balen Unggun (tempat sekam/dedak) dan Balen Tempan (tempat alat penumbuk padi) dan Rantok (tempat menumbuk padi).

Upacara dilanjutkan membersihkan Gendang Gerantung, dan beberapa warga menjemput Gamelan Gerantung.

Setibanya, digelar upacara penyambutan dengan penataan sirih dan pinang sebagai tanda mulai rangkaian kegiatan mulud adat.

Para perempuan, menumbuk padi dengan irama dari alat musik tempan terbuat dari bambu panjang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News