Budaya

Malean Sampi, Mengadu Sapi untuk Merawat Kekeluargaan

Malean Sampi, Mengadu Sapi untuk Merawat Kekeluargaan - GenPI.co NTB
Malean Sampi adalah adu sapi yang dilakukan petani atau peternak di Kabupaten Lobar. Balapan ini menjadi salah stau media perekat hubungan. (lombokbaratkab.go.id)

Sapi yang akan dilombakan terlebih dahulu dikemas atau dihias dan dipercantik dengan sebaik-baiknya agar menarik perhatian penonton.

Hiasan tersebut bisa berupa bendera, stiker atau umbul-umbul kecil dan piranti pelengkap lainnya indah dan elok dipandang mata.

Sapi yang dikonteskan dalam ajang Malean Sampi biasanya dipilih atau diambilkan dari yang pejantan yang tanduknya sudah kelihatan keras dan sudah dibante (disuntik).

BACA JUGA:  TGH Muchlis : Toleransi di Lobar Berjalan dengan Cair

Sistem bante dilakukan guna memudahkan para pemilik sapi dalam mengajarkan cara bertanding yang semestinya.

Sapi yang dikonteskan tersebut disandingkan jadi satu pasar dan ditunggangi oleh joki yang tangguh dan berpengalaman.

BACA JUGA:  Budaya Sasak Menjadi Benteng Sirkuit Mandalika

Secara perlahan satu demi satu pasangan sapi ini dikonteskan dengan berlari melewati jalur lurus yang sudah disiapkan dilahan berlumpur.

Namun dalam Malean Sampi ini tidak dikenal  istilah menang dan kalah.

BACA JUGA:  Yuk, Cintai Budaya Milik Kita!

Namun sapi yang larinya bagus, tak berbelok, maka praktis sapi dimaksud akan menjadi incaran para saudagar sapi untuk dibeli dengan harga tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya