PMI Memilih Jalur Ilegal Soalnya Lebih Cepat

PMI Memilih Jalur Ilegal Soalnya Lebih Cepat - GenPI.co NTB
Warga dan keluarga menyambut jenazah PMI korban kapal tenggelam. PMI masih memilih jalur ilegal karena dianggap cepat. (Foto : Dok. Lalu Ali Junaidi for GenPi.co NTB)

Kasus kedua terjadi pada Rabu 15 Desember, kapal yang mengangkut 50 orang PMI Ilegal karam di perairan Pantai Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor, Malaysia.

Pemerintah Provinsi NTB melalui Disnakertrans telah berupaya untuk mencegah terjadinya keberangkatan pekerja migran jalur mandiri dengan mengupayakan berbagai cara.

"Kita telah bersosialisasi melalui media-media dan berkoordinasi dengan berbagai pihak bahkan dari pemerintah desa sampai dusun," imbuhnya.

BACA JUGA:  Tiga Jenazah PMI Korban Kapal Tenggelam Sampai di Lombok

Rendahnya tingkat pendidikan dinilai menjadi pemicu banyak pekerja migran mudah terbuai dengan rayuan para calo penyedia jasa pemberangkatan mandiri.

"Rata-rata TKI kita ini tingkat pendidikannya rendah bahkan jarang yang sampai menamatkan SMA,” papar Gede.

BACA JUGA:  Alhamdulillah! Dua Jenazah PMI Asal Barabali Dipulangkan

Dikatakannya, penyedia jasa pemberangkatan ilegal tersebut banyak dari TKI yang berhasil keluar masuk dari negara tujuan melalui jalur ilegal.

"Calo ini kadang-kadang sampai memberikan uang duluan dan menceritakan para TKI yang berhasil saja sementara kan tidak ada jaminan keselamatan untuk mereka,"katanya.(*)

BACA JUGA:  Pemulangan Dua Jenazah PMI Asal Barabali Diurus Pemdes

Video viral hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya