Seiring berjalannya waktu, Lies menambah pinjaman KUR di BRI menjadi Rp 50 juta.
Berkat bantuan KUR dari BRI, usaha kerajinan Bosara dan tudung sajinya semakin berkembang.
Bahkan, pesanan dari luar kota, seperti dari Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Kalimantan juga berdatangan.
BACA JUGA: Memberi Makna Indonesia, Sederet Capaian BRI Terus Tebarkan Social Values
Untuk pemasaran, perempuan asal Makassar ini memilih tidak melakukan konsinyasi alias tidak menitipkan kerajinan di sentra oleh-oleh atau di toko orang lain.
Dia merasa lebih baik memasarkan sendiri karena bisa mendapatkan penghasilan lebih besar.
BACA JUGA: Rumah BUMN Tarutung Diresmikan, Kementerian BUMN dan BRI Perkuat UMKM Lokal
Seiring berjalan, kendala tidak hanya muncul dari segi pembiayaan, persaingan usaha kian ketat. Lies mengungkapkan, banyak saingan yang membuat kerajinan serupa namun dengan harga yang murah.
"Kelebihan produk saya, mutunya. Bahan baku juga tidak abal-abal dan dari segi kekuatan lebih kuat dan cara jahitnya lebih rapi, itu yang membedakan," ujarnya.
BACA JUGA: BRI Raih 2 Penghargaan Internasional The Asset Triple A
Beban kian berat ketika pandemi covid-19 melanda Indonesia, usahanya juga terdampak. Itu ketika Pemerintah melarang pengadaan pesta lamaran maupun pernikahan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News