GenPI.co Ntb - Diantara tradisi peninggalan leluhur yang masih dirawat di Pulau Lombok adalah tenun.
Festival Tenun Alunan Budaya Desa Pringgasela ke-VI, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat kembali digelar setelah selama dua tahun tidak dilaksanakan sebagai akibat dampak Covid-19.
Wakil Bupati Lombok Timur Rumaksi mengatakan, pemerintah daerah merasa bangga terhadap masyarakat Pringgasela, utamanya panitia penyelenggara Alunan Budaya Desa yang telah mampu secara konsisten melaksanakan kegiatan tersebut.
BACA JUGA: Perangi Narkoba, Kapolda NTB Ajak Atlet untuk Turut Terlibat
"Kegiatan yang terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun ini diharapkan dapat menjadi kalender kegiatan, baik kabupaten, provinsi, maupun nasional dengan konsep yang menarik bagi wisatawan," katanya.
Dijelaskan, kegiatan festival tenun ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga pemerintah daerah berharap kepada para perajin membentuk kelompok agar mendapat dukungan modal melalui program Lombok Timur Berkembang yang akan menyasar pula para pengusaha ultra mikro, seperti para perajin tenun Pringgasela.
BACA JUGA: Lekas Sehat, NTB Care Tolong Penderita Paru-paru Asal Mataram
"Para perajin tenun supaya bisa membentuk kelompok," bebernya.
Alunan Budaya Desa VI berlangsung di Tugu Mopra sebagai pusat desa Pringgasela hingga 31 Juli itu diisi sejumlah agenda, seperti bazar, shalawat, malam seni, hingga karnaval tenun sebagai puncak.
BACA JUGA: Datun Terbanyak, Kejati NTB Selamatkan Ratusan Miliar Uang Negara
Tema yang diangkat pada penyelenggaraan tahun ini adalah “Karnaval Tenun" dan dihadiri juga Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Forkopimda, serta sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemkab Lombok Timur, dan pimpinan organisasi wanita.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
