Nyaris Jadi Perawat, Akhirnya Ikuti Jejak Ayah Masuk Tentara

Nyaris Jadi Perawat, Akhirnya Ikuti Jejak Ayah Masuk Tentara - GenPI.co NTB
Dandim 1620 Loteng Letkol Inf. I Putu Tangkas Wiratawan (Aral for GenPi.co NTB)

Dia mengaku, orang tuanya tidak pernah memaksa untuk menjadi seorang tentara. Bahkan, saat mengikuti tes, dia berjuang seorang diri diiringi restu dan doa orang tua tentunya.

Setelah lulus Akademi Militer (Akmil) pada 2002, pria yang hobi olahraga itu langsung ditugaskan selama 1 tahun di daerah rawan konflik atau perbatasan, tepatnya di Maluku Utara.

Setelah itu, berpindah tugas ke beberapa tempat. Di antaranya, Batalyon Infanteri 743 Markas Halmahera, Kodam Udayana, Batalyon 407 Tegal Jawa Tengah dan menjadi guru militer di pusat pendidikan Infanteri Bandung, Jawa Barat.

BACA JUGA:  Kisah Pathul Bahri, Anak Petani yang Kini Jadi Bupati Loteng

Di 2016, mengikuti tes Sekolah Staf dan Komando (Sesko) Angkatan Darat. Setelah itu, dia menjadi Komandan Batalyon di Kupang, NTT pada 2018.

Mantan atlet takraw itu pindah ke Bali pada 2091 menjadi pembina tentara yang baru lulus kejuruan Infanteri.

BACA JUGA:  Pepadu, Film yang Mengangkat Tradisi Masyarakat Lombok

Pada November 2020, suami dari Ni Made Caesarini Darmayana Putri itu dilantik menjadi Dandim Loteng.

Sejak menjabat sebagai Dandim Loteng, banyak hal berkesan yang didapatkan. Terlebih, sebelumnya pernah tinggal di Lombok. Menurutnya, budaya masyarakat Bali dengan Lombok tidak jauh berbeda.

BACA JUGA:  Pariwisata NTB Terancam, Kenaikan Tiket Pesawat Butuh Intervensi

"Di Lombok ini serasa rumah sendiri. Saya sangat nyaman dan mudah beradaptasi dengan lingkungan dan masyarakatnya," jelasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya