Wapres Ajak Sikapi Perbedaan Idul Adha dengan Legawa

Wapres Ajak Sikapi Perbedaan Idul Adha dengan Legawa - GenPI.co NTB
Wapres Indonesia KH Maruf Amin. (foto : ANTARA)

GenPI.co Ntb - Perbedaan Hari Raya Idul Adha versi pemerintah dan Muhammadiyah tidak perlu dibesarkan.

Saat berada di Pulau Lombok, Wakil Presiden Maruf Amin untuk dewasa menyikapi perbedaan.

"Sekarang masyarakat kita sudah dewasa, sudah legawa. Jadi, kalau ada yang tidak sama, semua sudah legawa. Jadi, kalau ada yang tidak sama, toleransinya sudah tinggi. Jadi, tidak ada masalah," katanya dilansir dari ANTARA.

BACA JUGA:  Lewat Surabaya, Pengusaha NTB Ekspor Biji Mete Rp200 Miliar

Berdasarkan hasil sidang isbat, Kementerian Agama (Kemenag) memutuskan Hari Raya Idul Adha atau 10 Zulhijah 1443 Hijriah jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022.

Sementara Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan 10 Zulhijah 1443 H pada Sabtu, 9 Juli 2022, berdasarkan hasil perhitungan wujudul hilal oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah

BACA JUGA:  IJU Kritik Pemprov NTB yang Bermain Abu-abu di MXGP Samota

"Perbedaan itu kita sudah biasa. Dalam waktu-waktu tertentu, memang dulu ketika terjadi perbedaan, terjadilah keributan di masyarakat," tambahnya.

Namun kondisi saat ini, menurutnya, masyarakat dapat memilih dengan bebas sesuai keyakinan masing-masing untuk menjalankan ibadah salat Idul Adha.

BACA JUGA:  Kejari Mataram 2 Kasus ke Penyidikan, Ini Dugaan Korupsinya

"Dan semua sudah pada tahu, yang ikut Muhammadiyah, ikut Muhammadiyah; yang ikut Pemerintah, ikut Pemerintah. Jadi, tidak ada masalah. Itu sudah kita bangun lama sekali supaya ada pengertian di antara semua pihak," jelasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya