Untuk memastikan apa sebenarnya yang terjadi dan apa penyebab berkaitan dengan fenomena tersebut, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bima telah mengambil sampel air laut dan gumpalan berwarna coklat tersebut untuk dianalisa lebih lanjut di laboratorium.
Berdasarkan hasil pengamatan bahwa gumpalan yang terjadi di Teluk Bima bukan berasal dari tumpahan minyak.
Sebagai tindak lanjut, koordinasi antar pihak yang diikuti Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Konservasi Sumber Daya Alam, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, M Saleh Nugrahadi, dan perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK), Dinas LHK NTB, dan Kabupaten Bima, Pertamina serta tim kementerian terkait.
BACA JUGA: Pantai Amahami Berwarna Coklat, Diduga Limbah Pertamina
Dari hasil pertemuan secara virtual pada Kamis (28/4) tersebut, menegaskan kembali bahwa hasil dugaan sementara menunjukkan bahwa kejadian di Teluk Bima adalah fenomena alam diduga sea snot (lendir laut).(*)
Simak video berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News