GenPI.co Ntb - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram menyebut 42 keluarga nelayan di Kelurahan Bintaro Ampenan sudah mulai menempati rumah susun sederhana sewa (rusunawa).
Mereka menghuni rusunawa sejak 20 Maret 2022, atau setelah perhelatan MotoGP.
Dilansir dari Antara, Kepala (Disperkim) Kota Mataram M Nazaruddin Fikri mengatakan, penempatan rusunawa nelayan tersebut sesuai target.
BACA JUGA: Rusunawa Nelayan Ditempati Usai MotoGP
“Sebelumnya, rusunawa itu sudah rampung dan bisa ditempati, namun nelayan belum boleh pindah,” katanya.
Saat perhelatan MotoGP, rusunawa nelayan masuk dalam daftar cadangan sebagai penginapan alternatif tamu MotoGP.
"Jadi begitu rusunawa tidak ditempati tamu-tamu MotoGP, nelayan langsung minta segera pindah," katanya.
Terkait dengan tarif sewa, masih dalam proses pembahasan.
Penetapan besarannya sepenuhnya menjadi kewenangan kepala daerah.
Diperkirakan, tarif sewa rusunawa-sama dengan rusunawa yang ada di Kota Mataram yakni mulai dari Rp100-200 ribu per bulan.
BACA JUGA: Penginapan Tambahan Moto GP, Pemprov NTB Siapkan Rusunawa
Nantinya iuran ini dikelola dari paguyuban setempat yang dibentuk oleh para penghuni rusunawa.
"Begitu warga sudah menempati rusunawa, maka kewajiban membayar listrik dan air menjadi tanggung jawab masing-masing," ucapnya.
Ditambahkan, rusunawa nelayan tersebut sudah dilengkapi dengan mebel antara lain, lemari, kursi dan tempat tidur.
BACA JUGA: Satu Penghuni Rusunawa dapat Keringanan dari Pemkab Lombok Tengah
Para nelayan dapat pindah tanpa membawa banyak perabot rumah tangga.
Rusunawa Bintaro ini merupakan pembangunan tahap pertama dengan 44 kamar tipe 36 dilengkapi fasilitas dua kamar tidur, satu kamar tamu, satu dapur dan satu kamar mandi.
Dari 44 kamar rusunawa nelayan dengan bentuk fisik lantai tiga itu yang ditempati 42 kamar, sisanya dua kamar disiapkan untuk cadangan penghuni yang sakit dan penyandang disabilitas.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
