Kisah Rate Wijaya: Dilarang ke Pariwisata, Sukses Jadi GM Tunak Cottage

Kisah Rate Wijaya: Dilarang ke Pariwisata, Sukses Jadi GM Tunak Cottage - GenPI.co NTB
General Manager (GM) Tunak Cottage Hotel Mandalika Rate Wijaya membuktikan diri bahwa keterbatasan dan kekurangan bukan penghalang menggapai kesuksesan. Foto: Dok Pri for GenPI.co NTB

GenPI.co Ntb - General Manager (GM) Tunak Cottage Hotel Mandalika Rate Wijaya membuktikan diri bahwa keterbatasan dan kekurangan bukan penghalang menggapai kesuksesan.

Meskipun terlahir dari keluarga yang perekonomiannya pas-pasan, Rate bisa menjadi orang sukses seperti sekarang.

Kedua orang tuanya berprofesi sebagai petani. Mereka pun buta huruf. Kondisi itu membuat Rate hidup jauh dari kata cukup.

BACA JUGA:  Pengusaha Muda Ini Berdayakan Perempuan Kota Bima

"Saya anak petani. Besar di pedalaman Desa Pengengat Pujut dan kesulitan melanjutkan ke perguruan tinggi," kata Rate kepada GenPI.co NTB, Rabu (1/3).

Pria 34 tahun itu pun harus menganggur selama setahun karena tidak punya biaya melanjutkan pendidikan.

BACA JUGA:  Pengusaha Kota Bima Ini Gerakkan Ekonomi Lewat Olahraga

"Pada 2006, saya ke Senggigi untuk kursus di yayasan gratis milik orang Belanda. Namanya Belindo," ucap Rate.

Rate mengaku sempat dilarang orang tuanya terjun ke dunia pariwisata. Sebab, orang tua Rate khawatir anaknya akan meniru gaya hidup bule.

BACA JUGA:  Kisah Inspiratif Iman Suryo, Pengusaha Muda dari Bima

Misalnya, berambut pirang, bertato, bertindik, dan mabuk-mabukan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya