GenPI.co Ntb - Tidak lengkap rasanya, ketika makan tanpa dibarengi dengan sambal yang menambah sensasi pedas di lidah.
Salah satu sambal, yang saat ini banyak diburu para konsumen adalah Sambal Girang.
Rasa pedas, dengan sensasi aroma bawang menambah cita rasa dari Sambal Girang
Sambal ini diracik langsung Marda Wati, warga Dusun Petak, Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah.
Perempuan 45 tahun ini, mulai memproduksi sambal dengan bahan baku bawang tersebut pada Agustus 2021.
Inaq Marda biasa dia disapa, menceritakan awalnya hanya iseng membuat sambal bawang kemudian diunggah di akun Facebook.
Setelah diunggah, kemudian ada yang yang langsung memesan. Padahal niatnya, bukan untuk dijual saat itu.
Karena banyak permintaan, dibuatkan sambal bawang akhirnya dengan modal Rp 1 juta, dia memulai usahanya itu.
Usahanya pun membuahkan hasil, saat ini produknya itu laku keras hingga ke dikirim ke luar daerah.
"Karena cita rasanya mungkin ya makanya konsumen ikut bantu promosikan di media sosial," katanya kepada GenPI NTB, Selasa (18/10/2022).
Dia mengaku, kebanyakan yang memesan produknya itu para pejabat.
Dirinya pun banyak ditanya orang terdekat, mengapa sambalnya itu banyak ditemukan di meja pejabat.
Tidak hanya itu, produknya itu juga sering dijadikan bekal bagi orang yang hendak ke luar daerah atau luar negeri.
"Sambal ini tahan lama dan rasanya tetap gurih," ujarnya.
Marda mengungkapkan, dengan bahan bawang 1,30 kuintal bisa menjadi 380 bungkus.
Untuk satu bungkus sambal, dijual Rp 10 ribu. Namun karena harga bahan naik, maka saat ini dijual Rp 12 ribu.
Ketiga anaknya, dia biayai dari hasil menjual Sambal Girang atau sambal bawang.
Dia mengaku, dalam sehari produknya itu laku ratusan bungkus.
Marda pun tidak begitu mengetahui, secara pasti keuntungan yang didapatkan perbulannya.
"Intinya sangat terbantu untuk biaya sehari-hari dan kebutuhan sekolah anak," ujarnya.(*)