GenPI.co Ntb - Posyandu diharapkan menjadi pusat edukasi bagi keluarga. Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah saat datang ke Kabupaten Lombok Utara (Lotara).
Edukasi yang dimaksud seperti mencegah anak-anak tidak stunting, tidak ada kematian bayi dan ibu hamil pernikahan dini dan bisa juga diedukasi terkait buruh migran agar tidak ilegal dan lain sebagainya.
Secara khusus Wagub NTB menyambangi Posyandu Keluarga Adelwis, Dusun Tumpang Sari, Desa Senaru Lombok Utara.
"Peran Posyandu Keluarga sangat strategis untuk mengedukasi masalah kesehatan dan sosial," katanya melalui rilis yang diterima GenPI.co NTB, Jumat (11/3).
Disebutkan, jika program posyandu sukses dilaksanakan, maka bisa menurunkan angka stunting, kematian ibu hamil, perkawinan anak yang ada di Lombok Utara. Sehingga banyak sekali fungsi-fungsi yang bisa dilakukan.
"Sebagai desa wisata, sudah menjadi kewajiban masyarakat harus tetap sehat agar para tamu-tamu yang datang betah disini," sambungnya.
Ketua sekaligus Kader Posyandu Keluarga Adelwis, Dusun Tumpang Sari, Desa Senaru, Resi Budiana mengaku senang sekali dikunjungi untuk pertama kalinya oleh Wakil Gubernur NTB.
"Semoga ini menjadi motivasi bagi kader-kader posyandu lain. Sehingga kedepannya tugas dan fungsi kader lebih kita maksimalkan sesuai arahan dan masuk tadi," katanya gembira.
Selain itu, lanjut Resi, kedatangan Umi Rohmi dengan berbagai ilmu pengetahuan disampaikan bisa mempermudah dalam membantu masyarakat dengan sasaran Kader Posyandu Keluarga.
Dikatakan Resi, Posyandu Keluarga ini sudah terintegrasi dengan bank sampah dengan merdayakan ibu-ibu kader dan remaja melalui pelatihan daur ulang sampah.
Sehingga hasilnya bisa dijual dan bisa digunakan membeli bahan dapur untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Hal ini sebagai bentuk dukungan dan kepedulian terhadap lingkungan sehingga selaras dengan program Pemprov. NTB yaitu Zero Waste.(*)