GenPI.co Ntb - Hidup Inaq Manep alias Inaq Aweng cukup memprihatinkan. Dia tinggal di rumah berukuran 3,5 x 2,5 meter yang sudah reyot.
Warga Dusun Poen, Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, itu tinggal bersama suami dan anaknya.
Rumahnya hanya mempunyai satu kamar tidur yang tersambung dengan dapur. Ruang keluarga pun seadanya.
Meski hidup dengan kondisi memprihatinkan, Inaq Manep mengaku tidak pernah mendapat bantuan pemerintah, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) maupun bantuan pangan non-tunai (BPNT).
"Kalau rehab rumah, sering dicek. Namun, sampai sekarang tidak kunjung diperbaiki," kata Inaq Manep kepada GenPI.co NTB, Sabtu (8/4).
Dia mengaku sangat mendambakan rumah layak huni. Sebab, kondisi kayu dan pagar rumahnya berangsur lapuk.
"Kami pernah menabung untuk perbaiki rumah, tetapi ada musibah dan uang itu pun habis," ujar Inaq Manep.
Saat ini, uang yang dimiliki hanya cukup untuk makan sehari-hari. Inaq Manep pun tidak memikirkan kondisi rumahya lagi.
"Mau hujan, angin, dan gempa, kami pasrah karena sudah terbiasa di sini," ujar Inaq Manep.
Inaq Manep dan suaminya merupakan buruh tani. Mereka dikaruniai anak yang saat ini sudah remaja.
"Sekarang suami saya sedang panen padi di Lombok Timur. Biasanya pulang sekali seminggu," kata Inaq Manep.
Inaq Manep mengaku terkadang mendapatkan uang Rp 500 ribu dari suami yang pulang bekerja.
"Paling banyak saya diberikan Rp 500 ribu sekali seminggu. Alhamdulillah, cukup untuk makan sehari-hari dan biaya saku anak," kata Inaq Manep. (*)