GenPI.co Ntb - Para pemuda yang tergabung dalam Rangers in Bilebante (Program Pendampingan Pengelolaan Sampah yang dilaksanakan oleh DDOROCARE dan Greeneration Foundation dan didukung oleh NZ Embassy) membagikan daging kurban.
Pembagian daging kurban yang dilakukan di Dusun Dasan Telaga, Karang Ide 1, Desa Bilebante, Kecamatan Pringgarata dikemas secara unik menggunakan bungkus dari daun pisang.
Ramdhan Zoelva, salah satu Rangers di sana mengatakan, ini adalah momen pertama kalinya pihaknya melaksanakan kurban tanpa plastik di Desa Bilebante.
"Kegiatan ini kami lakukan untuk mengedukasi masyarakat agar mengurangi penggunaan plastik sekali pakai," katanya, kepada GenPi.co NTB Senin (11/7).
Momen qurban ini dimanfaatkan untuk melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mendukung desa wisata hijau di Bilebante dan mendukung program NTB Zero Waste.
Zoel sapaan akrabnya melanjutkan, menggunakan daun pisang sebagai alternatif pengganti kemasan plastik sekali pakai agar lebih ramah lingkungan.
"Gerakan yang kami lakukan ini semoga bisa memberikan inspirasi bagi panitia kurban lainnya di NTB untuk mengurangi sampah kemasan plastik sekali pakai," ujarnya.
Menurutnya, kalau menggunakan plastik sekali pakai agak lama untuk terurai di bumi, makanya dia berinisiatif menggunakan daun pisang agar lebih ramah lingkungan.
Sementara itu, Direktur Eksekutif DDOROCARE, Muhamad Wahyu Rosadi mengapresiasi gerakan yang dilakukan oleh Rangers in Bilebante.
"Gerakan ini bagus sekali untuk ditiru oleh panitia yang melaksanakan kurban di NTB," ungkapnya.
Seharusnya, menurut dia, gerakan seperti ini bisa ditiru juga oleh panitia kurban yang lain di NTB agar tidak ada sampah kemasan plastik yang dihasilkan saat berkurban.
Hal senada juga disampaikan oleh Manager Community Empowerment Greeneration Foundation Dimas Teguh Prasetyo. Dikatakannya, momentum berkurban ini mengingatkan akan indahnya berbagi.
"Semangat berbagi baiknya tidak egois, bukan hanya untuk sesama manusia, melainkan juga dengan alam," pesannya.
Cara berbagi hewan kurban dengan wadah organik yang dilakukan oleh warga Desa Bilebante merupakan sebuah perwujudan nyata hubungan manusia dan alamnya.(*)