GenPI.co Ntb - Jiwa gotong-royong masyarakat Suku Sasak masih kental meski seiring perkembangan zaman. Sifat saling tolong menolong itu ditemui saat warga menggelar acara tertentu.
Dalam pembuatan Taring atau atap misalnya, mereka akan berbondong-bondong untuk membantu proses pembuatan.
Taring sendiri terbuat dari tumbuhan yang banyak ditemukan di Lombok, seperti halnya pohon pinang sebagai tiang dan daun kelapa sebagai atapnya.
Daun kelapa tersebut dianyam sampai terbentuk rapat. Dibutuhkan ketekunan saat menganyam.
Waktu yang dibutuhkan untuk membuat taring pun tidak sebentar. Bahkan, bisa mencapai satu Minggu.
Alat yang digunakan untuk mengikat pun terbuat dari potongan bambu yang diiris menyerupai tali pada umumnya.
Taring umumnya didirikan saat masyarakat suku Sasak akan menggelar acara, seperti berangkat haji, menikah, syukuran, sunatan dan lainnya.
Meksi seiring perkembangan zaman sudah banyak terop, namun masyarakat masih banyak yang memilih taring sebagai atap.
Di bawah taring inilah para tamu undangan nantinya akan dipersilahkan duduk.
Orang beranggapan, suasan dengan menggunakan taring akan lebih sejuk dibandingkan dengan menggunakan terop.(*)