Sejarah Masuknya Islam ke Lombok, Dibawa oleh Sunan Prapen

19 Mei 2022 10:00

GenPI.co Ntb - Lombok memiliki sejarah yang tidak kalah dengan tempat lain. Dalam persepektif sejarah, Lombok merupakan jalur strategis yang wajib dilewati oleh orang yang ke wilayah timur menuju barat, begitu juga sebaliknya.

Karena berada di jalur strategis, membuat Lombok cepat dipengaruhi berbagai keyakinan yang pernah ada di nusantara, bahkan dunia.

Pada abad ke-9, Kerajaan Sriwijaya atau Buddha berjaya. Bahkan, di Bali saat itu dijadikan sebagai pusat ajaran Buddha. Masyarakat Bali juga saat itu memeluk agama Buddha. Diduga, masyarakat Lombok pun saat itu juga memeluk agama Buddha.

BACA JUGA:  IGMA NTB Dorong Peningkatan Kinerja Pendidik

Kekuasaan Sriwijaya pun berhasil ditaklukkan Majapahit. Majapahit mulai berdiri pada tahun 1293 dan masuk ke Lombok sekitar tahun 1345.

Saat itu, kepercayaan masyarakat suku Sasak beralih dari agama Buddha ke sinkritis Hindu. Namun, agama sinkritis Hindu masih kental dengan nuansa Buddha.

BACA JUGA:  Begini Saran Polda NTB untuk Mengatasi Konflik Sosial

Pada abad ke-16, Kerajaan Majapahit mulai runtuh karena ditaklukan Kesulitan Giri. Di situ, Islam mulai masuk pertama kali di wilayah Salut, Lombok Utara.

Guru Besar Sejarah Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Prof Jamaludin dikutip dalam konten YouTube H. Najmul Akhyar menjelaskan, Bali, Lombok, Sumbawa dan Bima yang merupakan wilayah kekuasaan Majapahit pun dikuasai oleh Kesultanan Giri.

BACA JUGA:  Meriahkan MXGP, Bank NTB Syariah Gelar Lomba Lari

Sebelum tahun 1545, Sunan Prapen yang merupakan anak dari Sunan Giri mendapatkan perintah untuk memimpin pasukan ke Lombok dalam rangka mendakwahkan ajaran Islam.

Kerajaan Bali saat itu berhasil diislamkan oleh Sunan Prapen beserta pasukannya dan setelah itu berpindah ke Lombok. Namun, Raja Bali tidak berhasil mengislamkan rakyatnya sehingga dia pun kembali memeluk agama Hindu.

Sunan Prapen pertama kali mendakwahkan ajaran Islam di wilayah Salut, Lombok Utara. Kedatangannya diterima Rangga Salut atau semacam Kepala Desa saat itu.

Sunan Prapen menjelaskan tujuannya untuk melaksanakan perintah Rasulullah yakni, menegakkan Islam.

Rangga Salut pun menerima tanpa perlawanan. Dia pun meminta Sunan Prapen dan pasukannya kalau mau mengislamkan orang Lombok maka Islamkan Raja Lombok dan Selaparang terlebih dahulu.

Sunan Prapen pun menemui kerajaan tertua di Lombok dan menyampaikan tujuannya untuk menegakkan Islam di Lombok.

Saat itu, Sunan Prapen memberikan pilihan kepada Raja Lombok. Antara menerima Islam atau berperang. Akhirnya, Raja Lombok menerima ajaran Islam.

Tidak sampai disitu, di Lombok Tengah, Sunan Prapen mendapatkan perlawanan. Dia pun meminta dilawan oleh orang yang paling tangguh. Kemenangan pun diraih Sunan Prapen.

Setelah itu, Sunan Prapen masuk ke Sumbawa dan Bima. Ajaran Islam pun dapat diterima di sana.

Saat Majapahit maupun Sunan Prapen datang ke Lombok, masyarakat suku Sasak yang beragama Buddha memilih untuk bersembunyi. Sehingga sebagian masyarakat di Lombok Utara sampai saat ini masih memeluk agama Buddha.

Meletusnya Gunung Samalas atau yang saat ini dikenal sebagai Gunung Rinjani erat dikaitkan dengan masyarakat suku Sasak yang meninggalkan keyakinan nenek moyang mereka, yakni agama Buddha.

Akibat letusan itu, menyebabkan banyak orang Lombok meninggal. Bahkan, sebagian kerajaan juga habis terkubur.(*)

Redaktur: Febrian Putra Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB