Mengenal Tari Gandrung Berpasangan

24 Februari 2022 19:00

GenPI.co Ntb - Tari Gandrung Berpasangan adalah sebuah tarian yang sudah lama berkembang dan dikenal oleh masyarakat Sasak.

Dalam tarian ini penari digambarkan sedang memperkenalkan diri kepada calon penari maupun penonton dengan mengitari arena sampai selesainya gending pengiring yang disebut gending bapangan. 

Dikutip dari situs majelis adat Sasak, tarian ini sudah dikenal sejak zaman Raja Airlangga di Jawa Timur.

BACA JUGA:  Tari Lenggo, Tarian Penyambut Tamu Kerajaan Bima

Pola tariannya pada kala itu tampak luar biasa karena tidak mengikuti polagerak serta iringan lagu yang sesuai dengan patokan yang lazim.

Konon tarian ini lahir pada saat dimana tersedia perangkat gamelan yang baru selesai digunakan dalam sebuah upacara resmi. 

BACA JUGA:  Festival Budaya Bima Cara Mencintai Budaya Daerah

Prajurit keraton melihat kesempatan untuk bergembira dan mencoba memainkan alat tersebut seadanya.

Seorang maju dengan santai untuk menari dalam suasana kerakyatan. Tarian kemudian berlanjut dengan pergantian penari yang berlangsung setelah penari menyentuh tangan salah seorang pengganti yang di kehendakinya  dari tepi arena.   

BACA JUGA:  Tandang Mendet, Tarian Sakral dari Pulau Lombok

Dalam perkembangan selanjutnya, penari gandrung dilakukan oleh seorang wanita yang menjadi penari utama.

Tidak jelas kapan terjadinya  pergantian ini. Tetapi seorang gandrung pada saat ini di setiap penampilannya selalu memperkenalkan dengan kata tiang lanang dan seterusnya dengan cara menyanyi yang disebut besandaran atau bedede.  

Tari gandrung dilakukan pada sebuah arena yang dikelilingi penonton, diantaranya sekaligus sebagai calon penari.(*)

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB