GenPI.co Ntb - Suaranya merdu. Dimainkan oleh tangan-tangan terampil. Seperti menjadi kode, begitu sudah ditabuh saatnya anak-anak kecil menghadang.
Itulah Gule Gending. Jajanan manis tardisional dari Pulau Lombok.
Gule Gending berasal dari dua suku kata yaitu gule yang berarti gula dan Gending yang berarti menabuh gendang.
Kudapan ini dijual dalam berbagai varian warna yang cantik, wadah untuk menempatkan Gule Gending berbentuk setengah lingkaran dari bahan seng.
Perlu Gen People ketahui, tak semua orang dapat membuat Gula Gending.
Proses membuatnya cukup unik yaitu mencampurkan dahulu tepung dengan minyak panas. Aduk hingga menjadi adonan lalu tiriskan adonan.
Tunggu hingga dingin. Disaat yang sama masak gula putih hingga meleleh.
Proses ini berikutnya yang membuat kian menarik, wajan ditaruh diatas ember berisi air untuk mendinginkan gula.
Wajan diputar hingga gula menyebar diseluruh wajan. Diputar terus sampai gula agak dingin dan siap dibentuk.
Kemudian siapakan wadah dari alumunium untuk membentuk gula. Tarik terus menerus adonan dengan kayu.
Proses ini lama-kelamaan akan menghasilkan bentuk seperti helaian rambut. Dikenal dengan sebutan rambut nenek.
Ketika berjualan mereka pantang naik kendaraan. Mereka berjalan kaki menyusuri kampung dengan memukul-mukul gending untuk menghasilkan irama.
Inilah cara mereka membuat pembeli untuk datang.
Gubernur NTB H Zulkieflimansyah pernah secara khusus bertemu dengan pedagang Gula Gending.
Dia memberikan perhatian kepada jajanan tradisional ini. Keuletan dari pedagangnya pun mendapat pujian.(*)