GenPI.co Ntb - World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika menjadi polemik di tengah masyarakat dalam beberapa waktu terakhir.
Direktur Utama (Dirut) Injourney Dony Oskaria menyebut WSBK Mandalika membuat negara merugi dan tidak mendatangkan sponsor.
Dony pun mengusulkan WSBK yang merupakan event kebanggaan NTB ditiadakan.
Namun, Anggota Tim Monitoring Evaluasi dan Akselerasi KEK Pariwisata Kemenparekraf Taufan Rahmadi menilai pernyataan Dony tidak bisa dilihat dari satu sisi saja.
"Hal ini perlu dievaluasi secara lebih menyeluruh. Keputusan meniadakan WSBK atau adanya kerugian jangan dilihat dari satu sisi," kata Taufan kepada GenPI.co NTB, Jumat (16/6).
Menurut dia, WSBK berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
Dia juga menilai WSBK ataupun MotoGP makin melejitkan nama Indonesia, khususnya NTB, karena disorot berbagai media nasional maupun internasional.
Selain itu, ada rasa kebanggaan sendiri bagi masyarakat Indonesia lantaran NTB dipilih menjadi penyelenggara sport tourism kelas dunia.
"Ketiga ini berbicara terkait bagaimana kebanggaan bangsa dan dunia," ujar Taufan.
Di lain sisi, data BPS NTB menunjukkan WSBK dan MotoGP berdampak baik kepada industri penunjang pariwisata, seperti UMKM, transportasi, dan akomodasi.
Dalam setahun ini, hunian hotel bintang naik 26,70 persen. Okupandi hotel non-berbintang naik 18,73 persen.
"Kunjungan wisatawan ke NTB naik 11,11 persen dan membuat pertumbuhan ekonomi naik 3,57 persen," sebut Taufan.
Menurut Taufan, kerugian atau belum bisa untung pada tahap awal bagian dari tantangan.
"Kalau mau untung, tentu membutuhkan waktu dan proses," tegas Taufan.
Dia menegaskan keinginan Injourney meniadakan WSBK tak sejalan dengan visi Presiden Jokowi yang ingin membangkitkan Destinasi Pariwisata Super Prioritas, seperti Mandalika. (*)