GenPI.co Ntb - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB Ahmad Nur Aulia mengatakan jumlah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang muncul hingga 3 Agustus 2022 sebanyak 90.583 ekor yang tersebar di semua daerah di Lombok.
Namun, angka kesembuhannya tergolong sudah semakin tinggi yaitu sebanyak 84.059 ekor.
"Hingga kini jumlah ternak yang masih sakit atau yang terinfeksi PMK sebanyak 6.097 ekor dari 90 ribuan kasus," katanya dilansir dari ANTARA.
Dijelaskan, jumlah kesembuhan ternak yang semakin tinggi memunculkan optimisme bahwa kasus ini akan terus berkurang hingga mencapai nol kasus beberapa waktu ke depan.
"Perkembangan jumlah hewan ternak yang sembuh itu tinggi. Apabila sudah bisa mencapai nol kasus itu luar biasa," ucapnya.
Lebih lanjut, dukungan dari pemerintah pusat untuk penanganan PMK ini sudah bagus, tinggal ditindaklanjuti di tingkat bawah.
Misalnya, bagaimana agar kegiatan vaksinasi ternak bisa diimbangi dengan input data di iSIKHNAS yang merupakan sistem informasi kesehatan hewan Indonesia yang termutakhir.
Sebab, pemerintah pusat kini memberikan penilaian berdasarkan acuan iSIKHNAS.
"Misalnya sudah 90 persen kita lakukan vaksinasi secara riil, namun jika data yang di imput di iSIKHNAS itu belum 90 persen, ya tentu masih menjadi catatan," ujarnya.
Ditambahkan, dia menawarkan kepada Pemda kabupaten/kota di NTB agar program pendataan dan pemetaan ternak bisa disinergikan dengan program vaksinasi.
Terlebih para vaksinator hewan ternak itu yang memiliki kewenangan memberikan laporan di iSIKHNAS. Sehingga disarankan agar dibuat kelompok kerja untuk melaksanakan tugas tersebut.(*)